Jumat, 22 April 2011

askep pada pasien Diverkulitis


KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulilah atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”DIVERTIKULITIS” ini dengan baik. Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pencernaan dan juga sebagai panduan belajar.
Makalah ini belum sepenuhnya sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca dan memberikan informasi yang baru dan menambah pengetahuan bagi kita semua.
Penulis  ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini terutama dosen Pengajar, dan teman-teman yang telah mendukung.




                                                                                    Bengkulu,  Desember  2010
           

     Penulis











DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR  ...................................................................................... .... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... .... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang........................................................................................... ....
B.     Tujuan........................................................................................................ ....
BAB II Konsep dasar teori
A.    Pengertian.................................................................................................. ....
B.     Etiologi...................................................................................................... ....
C.     Patofisiologi.............................................................................................. ....
D.    Manifestasi klinis                                                                                       
E.     WOC......................................................................................................... ....
F.      Pemeriksaan penunjang.............................................................................
G.    Penatalaksanaan 
H.    Komplikasi................................................................................................ ....            
BAB III  Konsep dasar Askep
A.    Pengkajian teoritis.....................................................................................
B.     Analisa Data.............................................................................................. ....
C.     Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul..........................................
D.    Rencana Asuhan Keperawatan (NCP)......................................................
BAB IV PENUTUP
A.    Kesimpulan................................................................................................ ....
B.     Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................







BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Penyakit divertikular belum dikenal di Negara Barat sebelum abad ke-20. Setelah terjadi perkembangan dan kemajuan industri yang diikuti dengan perubahan pola makan dan konsumsi jenis makanan dari yang mengandung banyak serat ke jenis makanan yang kurang mengandung banyak serat, penyakit divertikular mulai muncul dan makin meningkat prevalensinya sesuai dengan peningkatan umur penduduk.
Divertikulosis merupakan suatu keadaan pada kolon yang dicirikan dengan adanya herniasi mukosa melalui tunika muskularis yang membentuk kantong berbentuk seperti botol. Bila satu kantong atau lebih mengalami peradangan, keadaan inilah yang disebut sebagai Divertikulitis.
Divertikulosis dapat dibawa dari lahir, tetapi umumnya ditemukan setelah lahir. Insidensi diverticulosis secara keseluruhan tinggi; penyakit ini menyerang sekitar 10% penduduk menurut sebagian besar pemeriksaan mayat. Divertikulosis jarang terjadi pada usia di bawah 35 tahun, tetapi meningkat seiring bertambahnya usia sehingga pada usia 85 tahun, dua pertiga penduduk mengalami penyakit ini. Lokasi terjadinya divertikula yang paling sering adalah kolon sigmoid, yaitu sekitar 90% kasus.
Maka dari uraian di atas, penulis mencoba mengangkat masalah tentang Divertikulitis.

B. Tujuan
Tujuan Umum
Untuk mempelajari tentang asuhan keperawatan pada klien dengan Divertikulitis.




Tujuan Khusus
1.            Mengetahui konsep dasar teoritis Divertikulitis.
2.            Untuk mengetahui konsep dasar asuhan keperawatan pada klien dengan Divertikulitis, yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, dan intervensi.

























 



 

BAB II
KONSEP DASAR TEORITIS



A.    Definisi

Divertikula dalam bahasa latinnya (diverticulum) adalah Penonjolan keluar abnormal berbentuk katong yang terbentuk dari lapisan usus yang meluas sepanjang defek di lapisan otot,merupakan penonjolan dari mukosa serta submukosa. Divertikula biasanya merupakan manifestasi motalitas yang abnormal.Divertikulum dapat terjadi di mana saja sepanjang saluran gastrointestinal.
Divertikulum adalah lekukan luar seperti kantong yang terbentuk dari lapisan usus yang meluas sepanjang defek di lapisan otot. Divertikula dapat terjadi di mana saja sepanjang saluran gastrointestinal. Divertikulosis merupakan divertikula multipel yang terjadi tanpa inflamasi atau gejala. Divertikulitis terjadi bila makanan dan bakteri tertahan di suatu divertikulim yang menghasilkan infeksi dan inflamasi yang dapat membentuk drainase dan akhirnya menimbulkan perforasi atau pembentukan abses (Keperawatan Medikal-Bedah Volume 2, 2001:hal.1100).
Divertikulosis merupakan divertikula multiple yang terjadi tanpa inflamasi atau gejala. Divertikulitis terjadi bila makanan dan bakteri tertahan di suatu divertikulum yang menghasilkan infeksi dan inflamasi yang dapat membentuk drainase dan akhirnya menimbulkan perforasi atau pembentukan abses.
Divertikulitis paling umum terjadi pada kolon sigmoid(95%).Hal ini telah diperkirakan bahwa kira-kira 20% pasien dengan divertikulosis mengalami divertikulitis pada titik yang sama. Divertikulitis paling umum terjadi pada usia lebih dari 60 tahun. Insidensnya kira-kira 60% pada individu dengan usia lebih dari 80 tahun.Predisposisi congenital dicurigai bila terdapat gangguan pada individu yang berusia di bawah 40 tahun. Asupan diet rendah serat diperkirakan sebagai penyebab utama penyakit. Divertikulitis dapat terjadi pada serangan akut atau mungkin menetap sebagai infeksi yang kontinu dan lama.
B.     Etiologi
a.       Mikro dan makro perforasi
b.      Perbedaan tekanan antar lumen colon dan serosa serta area kelemahan dalam dinding colon.
c.       Diet rendah serat
d.      Kuman-kuman seperti taenia coli

C.    Patofisiologi
Diverticulitis dapat dibawa dari lahir (factor congenital) yang tidak diketahui penyebabnya (idiopatik) dimana seluruh lapisan usus merupakan dinding divertikel. Tetapi hal ini jarang terjadi, umumnya ditemukan setelah lahir dan kebanyakan pada usus besar khususnya pada kolon sigmoid dan kolon desendens.
Divertikulum terbentuk bila mukosa dan lapisan submukosa colon mengalami herniasi sepanjang dinding muskuler akibat tekanan intraluminal yang tinggi, volume colon yang rendah(isi kurang mengandung serat),dan penurunan kekuatan otot dalam dinding colon(hipertrofi muskuler akibat masa fekal yang mengeras).Divertikulum menjadi sumbatan dan kemudian terinflamasi bila obstruksi terus berlanjut. Inflamasi cenderung melebar ke dinding usus sekitar, mengakibatkan timbulnya kepekaan dan spastisitas kolon. Abses dapat terjadi, menimbulkan peritonitis, sedangkan erosi pembuluh darah(arterial)dapat menimbulkan perdarahan.

1 komentar:

  1. wihh nice info, saya pengunjung setia web anda
    kunjung balik, di web kami banyak penawaran dan tips tentang kesehatan
    Ada artikel menarik tentang obat tradisional yang mampu menyembuhkan penyakit berat, cek yuk
    http://goldengamat.biz/obat-tradisional-divertikulitis/

    BalasHapus